Halaman

Jumat, 29 Mei 2015

KONFIGURASI DHCP SERVER UBUNTU

TUGAS KELOMPOK 3

4IA18

Anggota :
Agung Dermawan    50411330
Devi Triana Arifin   51411938
Sonityo Danang Jaya 56411856
Tri Ajeng Listiani    57411159
Yuda Aristian 57411596
    A.     KONIFGURASI SERVER

1.      Jalankan Linux Ubuntu
2.      Buka Terminal dan Ketikkan

#sudo su

3.      Letakkan file DHCP Server di desktop lalu install file DHCP tersebut dengan cara masuk ke direktory, caranya sebagai berikut :

#cd desktop/

#cd DHCP3-Server

#dpkg –i *.deb



Tunggu hingga proses peng-install-an selesai seperti gambar dibawah ini :


4.      Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi atau peng-edit-an pada file dhcpd.conf agar dapat berfungsi sebagai server dhcp.

Ketikkan perintah berikut di terminal :

#cd /etc/dhcp3

#gedit dhcpd.conf

Setelah masuk pada file dhcpd.conf, lakukan konfigurasi sesuai dengan gambar berikut :


Dari gambar diatas diketahui bahwa client akan memperoleh IP address secara otomatis dengan jangkauan IP mulai dari 192.168.50.100 hingga 192.168.50.200 dengan menggunakan IP class C.

5.      Selanjutnya adalah menentukan interface yang digunakan untuk server dhcp, dengan cara ketikkan perintah berikut di terminal :

#gedit /etc/default/dhcp3-server

Setelah masuk, ketikkan sesuai gambar di bawah ini :


1.      Langkah terakhir adalah me-restart konfigurasi server yang telah dilakukan sebelumnya. Ketikkan perintah berikut :
# /etc/init.d/dhcp3-server restart

   B.     KONFIGURASI CLIENT

1.      Buka Control Panel


2.      Klik Network and Internet Connections


3.      Klik Network Connections



4.      Klik kanan Icon Local Area Connections, pilih Properties




            5. Pilih Internet Protocol (TCP/IP), lalu klik Properties.

6.      Pada Tab General, pilih Obtain an IP address automatically dan Obtain DNS server address automatically, lalu OK.


7.      Client dan server sudah di konfigurasi menggunakan dhcp server, lihat pada Network Connections Details :


Selasa, 28 April 2015

Search Engine Optimization (SEO)


           Ada beberapa pemahaman tentang Definisi SEO tapi dari sekian banyak itu, intinya tetap sama SEO (Search Engine Optimization) merupakan sebuah metode / cara agar Search Engine selalu mengindex website kita di internet agar setiap proses pencarian dengan keyword melalui search engine dapat ditampilkan pada halaman utama. Sebuah alasan yang sangat masuk akal karena bagaimana mungkin mendatangkan pengunjung, meningkatkan traffic dan mendapatkan Page Ranking pada Website Jika halamanhalaman kita tidak dapat ditemukan dalam mesin pencari utama seperti Google, Yahoo, MSN Live Search dll.
          Pada kenyataannya bahwa hampir 90 % pengunjung baru menemukan sebuah website dari hasil Search Engine dan Search Directory dengan keyword tertentu, nah disinilah menarik nya seo karena mereka datang dengan keyword atau key phrase tertentu sehingga dapat menemukan situs yang relevan dengan kata kunci yang diketikkan.
             Sebagai seorang internet marketer pemahaman tentang SEO merupakan salah satu skilll yang dibutuhkan dalam memasarkan produk / jasa. Karena kebanyakan pengunjung dalam mencari info selalu menggunakan search engine dengan memanfaatkan kata kunci dengan harapan mendapatkan info yang relevan. Jadi untuk promosi website, SEO adalah cara yang efektif untuk meningkatkan Traffic. Yang nantinya akan memberikan banyak pengunjung dan dengan semakin banyaknya pengunjung maka diharapkan akan banyak penjualan yang terjadi melalui rekomendasi web kita.

Dari definisi SEO diatas maka dapat diketahui apa fungsi & tujuannya :

· Menaikkan pageranking sebuah website agar selalu terindex pada search engine sehingga dapat ditampilkan dihalaman utama.
· Mendatangkan trafik / pengunjung ke website melalui Search Engine
· Membantu meningkatkan pencapaian target penjualan melalui Rekomendasi web
· Meminimalkan biaya pemasaran online


Search Engine Optimization (SEO) adalah pengetahuan untuk merekayasa elemen elemen   website untuk mendapatkan rangking yang tinggi di mesin pencari. Pendek sekali, tapi memang hanya itulah esensi SEO. Ada sangat banyak elemen baik external maupun external yang mempengaruhi ranking website di mesin pencari dan karena itu patut menjadi perhatian kita. SEO yang baik adalah sesuatu yang sangat sulit, dan SEO yang hebat tidak akan pernah bisa kita capai. Mengapa SEO menjadi sangat penting? Bayangkan anda berada di tengah kerumunan ribuan orang dan seseorang berusaha mencari anda. Bagaimana anda bias ditemukan di tengah kerumunan orang yang sepintas semua nampak mirip satu sama lainnya. Bayangkan jika kemudian ada cara untuk memisahkan, semua pria memakai celana panjang dan semua wanita memakai rok. Sekarang orang yang mencari anda harus mencari diantara setengah dari kerumunan orang yang ada. Anda bisa terus menambahkan kriteria-kriteria lain untuk menyaring sehingga tinggal tersisa sekelompok kecil orang sehingga anda lebih mudah ditemukan. Website kita bisa dianalogikan seperti situasi anda di tengah kerumunan tadi. Di tengah kerumunan jutaan website – diperkirakan saat ini ada lebih dari 100 juta website dan terus bertambah sekitar 1.5 juta setiap bulannya – bahkan di mata mesin pencari yang mengirim crawler-crawlernya untuk mendaftar website, website kita hampir tidak terlihat. Agar website kita mudah terlihat, bahkan oleh crawler sekalipun, sejumlah elemen tertentu harus nampak jelas. Seperti orang yang tingginya lebih dari 2 meter akan lebih mudah ditemukan diantara kerumunan ribuan orang. Inilah alasan mengapa kita memerlukan SEO, agar website kita mudah ditemukan.
 Secara kebetulan, cepat atau lambat website kita akan ditemukan oleh mesin pencari, dan akan mendapat tempat, entah dengan urutan ranking nomor berapa, diantara ribuan, ratusan ribu, bahkan jutaan website lainnya. Tapi berada di halaman kesepuluh atau keseratus tidak ada bedanya dengan tidak terkihat sama sekali. Agar bisa ditemukan, website kita memerlukan ranking yang jauh lebih baik. Setidaknya berada di tiga halaman pertama hasil pencarian. Orang tidak akan mencari lebih jauh dari halaman ketiga, kebanyakan mungkin malah tidak akan sampai sejauh itu. Kenyataannya hanya website yang berada di halaman pertama sajalah yang mendapat cukup pengunjung yang kemudian membeli produk yang ditawarkan. Itulah sebetulnya tujuan akhir SEO, mengasilkan uang dari pembelian yang dilakukan oleh pengunjung website.
Untuk mendapatkan ranking yang tinggi, ditemukan oleh Crawler mesin pencari saja tidaklah cukup. Ada sejumlah kriteria tertentu yang harus dipenuhi agar website kita terdaftar dengan nilai lebih tinggi dari website-website lainnya. Beberapa kriteria yang diidentifikasi crawler mesin pencari diantaranya:
· Anchor text (teks yang dipergunakan sebagai link menuju halaman / website lain.
· Popularitas website
· Relevansi link
· Kata kunci
· Bahasa
· Isi secara keseluruhan
· Umur website
Secara umum, beberapa faktor memberikan pengaruh terhadap posisi website di mesin pencari, bahkan walaupun kita tidak memberikan perlakuan khusus. Tapi tanpa melakukan upaya yang semestinya, kita hanya membiarkan website kita mendapatkan hasil secara kebetulan saja. Kira-kira sama seperti membuka toko tanpa menempelkan merk dan produk yang kita jual. Anda akan mendapat beberapa pengunjung, tapi karena tidak ada yang mengenali keberadaan toko anda, yang datang berkunjung hanya orang yang kenal dengan anda secara pribadi, atau pejalan kaki yang penasaran.

2. Menyusun Rencana SEO

1. Menentuka Prioritas
Prioritas tertinggi semestinya diberikan kepada halaman yang diharapkan akan menjadi yang paling banyak dikunjungi, misalnya homepage atau halaman dimana pengunjung diharapkan akan mengambil keputusan untuk membeli produk yang kita tawarkan. Lakukan sinergi dengan pola bisnis kita secara keseluruhan, sesuaikan penentuan prioritas ini dengan pola pemasaran bisnis kita. Alokasikanlah sebagian besar waktu, tenaga, dan (mungkin) dana pada halaman-halaman yang menjadi priorits.
2. Analisa Website
Buatlah tabel untuk menganalisa masing-masing halaman. Teliti masing-masing elemen yang kita ketahui sebagai faktor yang menentukan keberhasilan suatu halaman website untuk mendapatkan ranking yang baik. Untuk masing-masing elemen dari setiap halaman, catat hasil pengamatan kita, tentukan apa yang perlu kita lakukan untuk menyempurnakan elemen tersebut, akan lebih baik jika kita juga menentukan deadline untuk diri sendiri, kapan penyempurnaan itu akan kita selesaikan. Karena SEO merupakan proses yang berkelanjutan, ada baiknya juga disertakan kolom untuk memberi tanda jika penyempurnaan telah selesai dilakukan, dan kolom untuk nanti menuliskan pengamatan kita tentang hasil penyempurnaan tersebut dan rencana tindak lanjutnya.

Elemen-elemen yang perlu menjadi perhatian diantaranya:

Tagging: Meta tag yang termasuk di dalam kode masing-masih halaman website merupakan elemen penting agar suatu halaman website dimasukkan ke dalam hasil pencarian sesuai dengan kata kunci yang kita harapkan. Tag yang sangat menentukan adalah TITLE dan META-DESCRIPTION.

Isi halaman: Seberapa baru? Seberapa dekat relevansinya (dengan kata kunci yang kita targetkan, dengan halaman-halaman lain di website kita, dan dengan halaman di website lain yang memiliki link ke dan dari website kita)? Seberapa sering di-update? Seberapa banyak isinya? Isi halaman merupakan faktor yang sangat penting. Ingat, mesin pencari menempatkan kepentingan “pencari” sebagai prioritas utama, dan yang diperlukan “pencari” adalah isi dari halaman web, baik itu informasi atau produk yang mereka butuhkan. Jika isi website anda jarang diperbaharui, mesin pencari akan mulai meninggalkan website kita dan memberikan nilai lebih baik kepada website yang isinya lebih sering diperbaharui. Memang ada kasus-kasus khusus dimana informasi tertentu merupakan informasi yang penting tapi kurang dinamis. Website yang mengandung informasi jenis ini mungkin akan tetap mendapatkan ranking yang baik meskipun isinya tidak pernah diperbaharui. Tapi ini benar-benar merupakan penegcualian, secara umum mesin pencari memberi nilai lebih baik untuk website yang isinya sering diperbaharui.
Link: Crawler (atau robot / spider) menganalisa link baik dari maupun ke suatu halaman website untuk diikuti dalam penjelajahannya mengumpulkan informasi mengenai website kita. Catatan perjalanan crawler akan dianalisa mesin pencari untuk menentukan hubungan antar halaman yang terhubung oleh suatu link. Link yang masuk harus datang dari halaman lain yang relevan, link yang keluar harus pergi menuju halaman lain yang relevan. Broken link (link yang halaman tujuannya tidak dapat ditemukan) memberikan pengaruh yang sangat buruk. Pastikan semua link bekerja dengan baik.
Sitemap: Sitemap membantu mempermudah crawler untuk menjelajahi seluruh isi website kita. Bedakan dari sitemap yang anda tujukan untuk mempermudah pengunjung menemukan halaman tertentu di dalam website anda. Sitemap yang ditujukan khusus untuk mesin pencari adalah dokumen berbasis XML yang ditempatkan pada direktori utama server kita yang memuat informasi untuk mesin pencari (URL, waktu update, relevansi, dsb.) Keberadaan sitemap XML akan membantu agar seluruh halaman, bahkan yang paling jauh dari homepage dapat terjelajahi oleh crawler mesin pencari. Pastikan bahwa sitemap XML anda selalu di-update.

3. Strategi SEO
SEO adalah pekerjaan berat. Diperlukan banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengoptimasi elemen-elemen yang tepat dengan tepat, sehingga mesin pencari bukan hanya menemukan, tetapi juga meng-indeks dan memberikan ranking yang tinggi pada daftar hasil pencarian terhadap kata kunci yang ditargetkan. Semua upaya ini perlu mendapat perhatian kita secara penuh dan terus-menerus, karena sampai saat ini tidak ada sistem yang dapat melakukannya untuk anda secara otomatis. SEO adalah kumpulan strategi untuk memperbaiki tingkat dimana website ditempatkan dengan ranking yang tinggi pada daftar hasil pencarian, ketika pengunjung melakukan pencarian di mesin pencari, dengan menggunakan kata kunci yang relevan. Itu kurang-lebih definisi SEO secara umum. SEO bukan pekerjaan yang bisa dilakukan kemudian selesai dalam sesaat, tetapi terdiri dari beberapa tahapan. Keberhasilan SEO lebih terjamin jika kita berkonsentrasi dengan mengimplementasikan strategi satu persatu, dan tenpat yang tepat untuk memulainya adalah sejak website dirancang. Hal yang pertama menarik mesin pencari adalah design website. Tag, link, struktur navigasi, dan isi adalah beberapa elemen yang menarik perhatian crawler. Satu pemahaman umum yang secara mutlak salah adalah bahwa SEO dilakukan setelah website jadi. Hal ini meskipun memungkinkan tetapi membawa tingkat kesulitan yang jauh lebih tinggi, bahkan pada banyak kasus sama sekali tidak bisa. Salah satu faktor yang sering menimbulkan konflik antara pemilik website dan ahli SEO adalah ketika ahli SEO meminta pemilik website untuk melakukan perubahan – yang sering sangat mendasar – pada websitenya terlebih dahulu.

4. White Hat SEO
White hat SEO bisa di artikan dalam bahasa indonesia adalah topi putih yang di mana para webmaster meyakini bahwa ini adalah tehnik paling aman dalam search engine optimization,white hat SEO bisa juga di kategorikan bahwa konten adalah raja dan web/blog tersebut berjalan pelan tapi pasti.White hat SEOadalah tehnik yang terbaik untuk suatu pemasaran walapun pesaing memang menjadi hambatan menerapkan White hat SEO ini bisa memuaskan para pengunjung juga pelanggan yang diharapkan karena apabila menerapkannya mau tidak mau pemilik web/blog harus menganggap konten adalah raja yang memberikan informasi yang tepat dan akurat.

Beberapa teknik yang mungkin berguna dalam White Hat SEO:
· Informasi yang terarah
Membuat konten yang relevan dan menunjukan informasi yang relevan juga, maksudnya adalah apabila ingin memasarkan suatu produk maka pasarkanlah yang sportif tidak membuat kata kunci yang lain yang diselipkan di dalam konten sehingga pengunjungpun mengetahui maksud dan tujuan web/blog tersebut dengan produk yang diarahkan.
· Menata web/blog dengan baik
White hat seo juga bisa di lakukan dengan menata Web/blog secara baik bias dilakukan dengan pemilihan template yang SEO friendly dan mengatur CSS dengan merampingkannya sehingga daya muat menjadi cepat, perlu juga di perhatikan java scriptnya.Juga membagi halaman yang baik, dan adapun cara agar membuat loading blog menjadi lebih baik adalah dengan compress css.
· Pemberian meta tag
Berikanlah meta tag karena ini sangat membantu terutama judul dan deskripsi yang perlu di perhatikan adalah robot dan judul yang tepat dibawah head juga charset yang di gunakan agar spider jelas membaca kode.Dalam pemberian meta tag bisa di lihat di artikel meta tag complete seo friendly.
· Buat kata kunci(keyword) yang relevan
Untuk white hat seo tempatkan judul sebagai keyword dan juga deskripsi, ada baiknya di tempatkan di unsur berikut ini:
· Judul
· Meta Description
· Kata kunci Meta
· Pos Unsur h1-h6
· Teks dengan " "
· Alt Tag yang bisa di optimalkan di dalam gambar
· Title Tag
· Link yang berisi kata kunci(keyword)
5. Black Hat SEO
Black Hat SEO diartikan sebagai suatu cara curang dalam memanuver segi Optimasi sebuah web blog agar bisa menduduki halaman pertama Searh Engine semisal google dan yahoo. Menurut informasi yang saya dapatkan dari hasil browsing kesana dan kemari, Black Hat SEO ini memang terbukti ampuh menjajaki halaman pertama search engine (yang secara tidak langsung dipaksa untuk bisa nangkring di sana tapi bukan secara natural dan optimasi pada biasanya). Beberapa teknik yang biasa digunakan dalam Black Hat SEO:
· Keyword Stuffing, Teknik ini dilakukan dengan cara menaruh banyak kata kunci (keyword) dalam suatu halaman web blog (artikel) agar bisa menarik simpati dari search engine untuk bias mengindeknya, dengan kata lain keyword ini dimasukan ke dalam suatu (contoh) artikel, padahal antara artikel, judul dan keyword tidak ada yang relevan.
· Cloaking (halaman web blog palsu), Teknik ini dilakukan untuk menipu search engine bot dengan cara membuat sebuah halaman serta isi konten yang palsu agar bisa menjaring pengunjung dengan cepat. Nah, perlu kita ketahui, saya contohkan ketika kita membuka suatu halaman web blog, maka yang kita buka itu adalah halaman yang sebenarnya tetapi ketika search engine yang mengunjunginya maka teknik cloaking yang berupa script ini akan memberikan halaman palsunya.
· Invisible Keyword

Informasinya, teknik inilah yang paling banyak digunakan oleh para blogger, karena saya piker memang cukup mudah, kita hanya perlu menaruh keyword yang banyak diantara kata-kata dalam suatu artikel (walaupun konten tidak relevan) lalu keyword tersebut di warnai sesuai dengan warna background web blog. Jadinya, keyword tersebut secara kasat mata tidak akan terlihat, tapi search engine bot tetap bisa melihatnya. Akibat Black Hat SEO Jika dari pengertian, tujuan dan teknik nya saja sudah melanggar aturan (TOS) search engine, maka akibatnya juga sudah bisa kita tebak. Walaupun dalam beberapa hari web blog bisa nangkrong di halaman pertama search engine, tapi setelah itu web blog tersebut akan di black list, lalu tidak akan diindeks lagi kemudian web blog akan masuk ke search engine sandbox dan bisa jadi akan di banned. Secara umum teknik ini merupakan pelanggaran etika dalam mengoptimalkan sebuah web blog, karena orang awam pun tentunya tahu bahwa sesuatu hal yang tidak sama antara judul, konten dan keywordnya itu adalah sebuah penipuan.

Selasa, 31 Maret 2015

Cloud Computing

Cloud Computing? Pasti banyak dari sudah sering dengar kata tersebut, atau jika belum pernah dengar, mungkin pernah dengar istilah dalam bahasa Indonesia-nya, yaitu “Komputasi Awan”. Ada banyak tulisan dan sudut pandang untuk menjelaskan apa itu Cloud Computing, namun banyak dari penjelasan tersebut yang terlalu teknis, sehingga bagi orang awan akan kesulitan untuk memahaminya. Tulisan ini sengaja dibuat untuk mempermudah orang awam memahami Cloud Computing. Diharapkan setelah membaca tulisan ini, para pembaca akan bisa memahami dasar pengetahuan mengenai Cloud
Computing dengan lebih mudah.

Apa itu Cloud Computing?

Untuk memudahkan pemahaman mengenai model cloud computing kita ambil analogi dari layanan listrik PLN. Tentu kita semua adalah para pemakai listrik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa menikmati listrik, kita tidak perlu mendirikan infrastruktur pembangkit listrik sendiri, bukan? Yang perlu kita lakukan adalah mendaftar ke PLN karena PLN sudah menyediakan layanan listrik ini untuk pelanggan. Kalau Anda pernah melihat gardu induk PLN, Anda akan melihat bagaimana rumitnya instalasi listrik disana dengan banyak sekali transformator dan peralatan berat lainnya (Resource Pooling). Disinilah sumber daya listrik berpusat untuk kemudian didistribusikan ke pelanggan. Distribusi listrik ke pelanggan dari gardu induk ini menggunakan kabel listrik yang sudah distandarisasi. Kabel antara pembangkit listrik dengan gardu induk biasa dikenal dengan istilah SUTET (Saluran Udara Tegangan Ektra Tinggi). Dari gardu induk, distribusi kemudian dipecah ke gardu-gardu lain sampai akhirnya sampai di rumah pelanggan dengan kabel yang lebih kecil. Kabel listrik yang ada ini menjamin koneksi listrik yang cepat, sehingga layanan listrik bisa dinikmati terus menerus (Broad Network Access). Setelah mendaftar, pelanggan bisa memakai energi listrik dan membayar kepada PLN berdasarkan jumlah penggunaan listrik kita tiap bulan. Jumlah yang dibayar dihitung dari meteran listrik di rumah pelanggan (Measured Service). Saat pelanggan butuh daya tambahan karena suatu tujuan khusus (misalnya saat acara pernikahan keluarga), pelanggan tinggal meminta kepada PLN untuk menambahkan daya, dan suatu saat nanti ketika ingin menurunkan daya lagi, pelanggan tinggal meminta juga kepada PLN.
Bisa dikatakan penambahan daya listrik ini bersifat elastis, untuk menambah daya atau menurukannya bisa dilakukan segera (Rapid Elasticity). Akan sangat menarik jika kedepannya untuk melakukan penambahan/penurunan daya tersebut, pelanggan bisa melakukannya sendiri dari suatu alat yang disediakan oleh PLN., sehingga tidak dibutuhkan lagi interaksi dengan pegawai PLN (Self Service). Ketika memakai layanan listrik dari PLN, pelanggan tidak perlu pusing untuk memikirkan bagaimana PLN memenuhi kebutuhan listrik . Hal terpenting yang perlu diketahui adalah listrik menyala untuk kebutuhan sehari-hari, serta berapa tagihan listrik yang perlu dibayar tiap bulannya. Pelanggan tidak perlu mengetahui secara detail bagaimana PLN merawat infrastruktur listriknya, bagaimana ketika mereka ada kerusakan alat, bagaimana proses perawatan alat-alat tersebut, dsb. Intinya, pelanggan cukup tahu bahwa dapat menikmati listrik dan berkewajiban membayar biaya tersebut tiap bulannya, sedangkan PLN sendiri berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggannya. Nah, analogi PLN di atas adalah gambaran dari layanan Cloud Computing. Menurut NIST (National Institute of Standards and Technology), terdapat 5 karakteristik sehingga system tersebut disebut Cloud Computing, yaitu:

1. Resource Pooling

Sumber daya komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb.) yang dikumpulkan oleh penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi kebutuhan banyak pelanggan (service consumers) dengan model multi-tenant. Sumber daya komputasi ini bisa berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan juga bisa dipakai secara dinamis oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya.

2. Broad Network Access

Kapabilitas layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses oleh berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dsb.

3. Measured Service

Tersedia layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis. Dengan monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa resources komputasi yang telah dipakai, seperti: bandwidth , storage, processing, jumlah pengguna aktif, dsb. Layanan monitoring ini sebagai bentuk transparansi antara cloud provider dan cloud consumer.
4. Rapid Elasticity

Kapabilitas dari layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara dinamis berdasarkan kebutuhan. Cloud consumer bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan. Kapasitas layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan service consumer bisa dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan setiap saat.

5. Self Service

Cloud Consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin dipakai melalui sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud provider. Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat itu juga secara otomatis. Kelima karakteristik Cloud Computing tersebut harus ada di service provider jika ingin disebut sebagai penyedia layanan Cloud Computing. Salah satu saja dari layanan tersebut tidak terpenuhi, maka penyedia layanan tersebut belum/tidak pantas disebut sebagai cloud provider.

Layanan Cloud Computing

Setelah pengguna mengetahui karakteristik dari Cloud Computing, berikutnya akan dibahas jenis-jenis layanan dari Cloud Computing. NIST sendiri membagi jenis layanan Cloud Computing menjadi tiga sebagai berikut:

1. Software as a Service (SaaS)

SaaS adalah layanan dari Cloud Computing dimana pelanggan dapat menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud provider. Pelanggan cukup tahu bahwa perangkat lunak bias berjalan dan bisa digunakan dengan baik.
Contoh dari layanan SaaS ini antara lain adalah:
· Layanan produktivitas: Office365, GoogleDocs, Adobe Creative Cloud, dsb.
· Layanan email: Gmail, YahooMail, LiveMail, dsb.
· Layanan social network: Facebook, Twitter, Tagged, dsb.
· Layanan instant messaging: YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb.
Selain contoh di atas, tentu masih banyak lagi contoh yang lain. Dalam perkembangannya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya bisa dinikmati dengan menginstal aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa dinikmati dengan layanan Cloud Computing. Keuntungan dari SaaS ini adalah kita tidak perlu membeli lisensi software lagi. Kita tinggal berlangganan ke cloud provider dan tinggal membayar berdasarkan pemakaian.
2. Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah layanan dari Cloud Computing kita bisa menyewa “rumah” berikut lingkungannya, untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Pelanggan tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Pemeliharaan “rumah” ini (system operasi, network, database engine, framework aplikasi, dll) menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misalkan ingin menyewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah disewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan kamar. Yang terpenting adalah, suasananya nyaman untuk digunakan. Jika suatu saat dibuat tidak nyaman, maka pelanggan dapat pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanannya.
Contoh penyedia layanan PaaS: Amazon Web Service, Windows Azure, dan GoogleApp Engine Keuntungan dari PaaS bagi pengembang dapat fokus pada aplikasi yang sedang dikembangkan tanpa harus memikirkan “rumah” untuk aplikasi, dikarenakan hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab cloud provider.

3. Infrastructure as a Service (IaaS)

IaaS adalah layanan dari Cloud Computing sewaktu kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (unit komputasi, storage, memory, network, dsb). Dapat didefinisikan berapa besar unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memory (RAM), bandwidth , dan konfigurasi lainnya yang akan disewa. Untuk lebih mudahnya, layanan IaaS ini adalah seperti menyewa komputer yang masih kosong. Kita sendiri yang mengkonfigurasi komputer ini untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan kita dan bisa kita install system operasi dan aplikasi apapun diatasnya.
Contoh penyedia layanan IaaS : Amazon EC2, Rackspace Cloud, Windows Azure, dsb.
Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi computer virtual tersebut dapat diubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage, dsb. dengan segera. Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai model cloud computing, perhatikan
gambar transformasi dari on-premise model ke cloud model dibawah ini:

Deployment Model Cloud Computing?

Setelah kita tahu jenis layanan dari cloud computing, sekarang kita bahas tentang deployment model dari cloud computing. Menurut NIST, ada empat deployment model dari cloud computing ini, yaitu:

1. Public Cloud

Adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Pengguna bisa langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bias menikmati layanannya.
Contoh Public Cloud yang gratis: GoogleMail, Facebook, Twitter, Live Mail, dsb.
Contoh Public Cloud yang berbayar: Sales Force, Office365, GoogleApps, dsb.

Keuntungan:
Pengguna tidak perlu berinvestasi untuk merawat serta membangun infrastruktur, platform, ataupun aplikasi. Kita tinggal memakai secara gratis (untuk layanan yang gratis) atau membayar sebanyak pemakaian (pay as you go). Dengan pendekatan ini, kita bisa mengurangi dan merubah biaya Capex (Capital Expenditure) menjadi Opex (Operational Expenditure).
Kerugian:
Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet (koneksi) yang kita pakai. Jika koneksi internet mati, maka tidak ada layanan yang dapat diakses. Untuk itu, perlu dipikirkan secara matang infrastruktur internetnya.
2. Private Cloud

Adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasanya departemen IT akan berperan sebagai service provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi service consumer. Sebagai service provider, tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform, maupun aplikasi
yang ada.
Contoh layanannya:
SaaS: Web Application, Mail Server, Database Server untuk keperluan internal.
PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang untuk internal
IaaS: Virtual machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal

Keuntungan:
Menghemat bandwidth internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal.Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, akan tetapi tetap saja tergantung dengan koneksi jaringan lokal (intranet).
Kerugian:
Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastrukturnya.Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.

3. Hybrid Cloud
Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang diimplementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud. Contohnya:  Perusahaan A menyewa layanan dari GoogleApp Engine (Public Cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat. Di negara tersebut ada aturan kalau data nasabah dari sebuah perusahaan tidak boleh disimpan pada pihak ketiga. Untuk menaati peraturan yang ada, data nasabah dari perusahaan A tetap disimpan pada database mereka sendiri (Private Cloud), dan aplikasi akan melakukan konektifitasnya ke database internal tersebut.
Perusahaan B menyewa layanan dari Office365 (Public Cloud). Karena perusahaan B tersebut sudah mempunyai banyak user yang tersimpan di Active Directory yang berjalan di atas Windows Server mereka (Private Cloud), akan lebih efektif kalau Active Directory tersebut dijadikan identity untuk login ke Office365.

Keuntungan:
Keamanan data terjamin karena data dapat dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti penyimpan data di public cloud tidak aman, ya). Lebih leluasa untuk memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin integrasi dari keduanya.

Kerugian:

Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud, infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang.

4. Community Cloud
Adalah layanan Cloud Computing yang dibangun eksklusif untuk komunitas tertentu, yang consumer-nya berasal dari organisasi yang mempunyai perhatian yang sama atas sesuatu/beberapa hal, misalnya saja standar keamanan, aturan, compliance, dsb. Community Cloud ini bisa dimiliki, dipelihara, dan dioperasikan oleh satu atau lebih organisasi dari komunitas tersebut, pihak ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya.
Keuntungan:
Bisa bekerja sama dengan organisasi lain dalam komunitas yang mempunyai kepentingan yang sama. Melakukan hal yang sama bersama-sama tentunya lebih ringan daripada melakukannya sendiri.
Kerugian:
Ketergantungan antar organisasi jika tiap-tiap organisasi tersebut saling berbagi sumber daya.

Referensi
- http://csrc.nist.gov/publications/PubsSPs.html#800-145
- http://www.cloudindonesia.org/apa-itu-cloud-computing.html
- http://www.cloudindonesia.org/apa-itu-public-cloud-private-cloud-dan-hybrid-cloud.html