Halaman

Selasa, 20 November 2012

THE CINEMA By YUDA



       Dalam hal ini berguna untuk berpikir hubungan antara bioskop dan media baru dalam dua vektor. vektor pertama pergi dari bioskop ke media baru . kita tau bahwa dalam cinema untuk menghasilkan suatu video memerlukan suatu alat alat yang berguna untuk proses perekaman seperti kamera , teknik animasi , atau efek visual sehingga memberikan nilai plus bagi film tersebut dikarnakan bisa menampilkan efek efek yang canggih yang memerlukan peralatan modern
.

                                  The new language in cinema

              3-d animasi, compositing, pemetaan, lukis , retouching: di bioskop komersial, tehnik baru yang radikal yang digunakan terutama untuk memecahkan masalah . tehnik sementara bahasa sinematik tradisional dipertahankan tidak berubah. frame tangan-dilukis untuk menghapus kabel yang didukung aktor saat syuting. walaupun sebagian hollywood rilis sekarang melibatkan adegan digital dimanipulasi, penggunaan komputer selalu hati-hati dan tersembunyi. bioskop narasi komersial terus berpegang pada gaya realis klasik di mana fungsi gambar sebagai catatan Fotografi unretouched jika peristiwa yang terjadi di depan kamera. jadi ketika hollywood bioskop menggunakan komputer untuk menciptakan realitas, fantastis mustahil, hal itu dilakukan melalui peran dari new media yaitu komputer.

manipulasi jika gambar melalui tangan-lukisan dan pengolahan citra, teknik tersembunyi di hollywood bioskop, dibawa ke tempat terbuka di layar televisi, sama halnya pembangunan gambar dari sumber yang heterogen bukan merupakan subordinasi tujuan photorealism, namun berfungsi sebagai strategi estetika, genre video musik telah menjabat sebagai laboratorium mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan baru berbagai memanipulasi gambar foto dimungkinkan oleh komputer, banyak poin yang ada dalam ruang antara 2d dan realisme, 3d sinematografi dan kolase. Singkatnya, itu adalah hidup dan buku teks terus-menerus memperluas untuk sinema digital.

analisis rinci dari evolusi citra musik video (atau, lebih umum, siaran grapics di usia elektronik layak memperlakukan ment yang terpisah, dan saya tidak akan mencoba untuk mengambil itu di sini, sebagai gantinya, saya akan membahas bentuk lain narasi baru sinematik non , cd-rom berbasis game, yang, berbeda dengan video musik, telah mengandalkan komputer untuk penyimpanan dan distribusi dari sangat awal, dan tidak seperti desainer video musik, yang secara sadar mendorong gambar tradisional film atau video menjadi sesuatu yang baru, perancang cd-roms tiba di bahasa visual baru sengaja whule mencoba untuk meniru bioskop tradisional.

karena keterbatasan hardware tertentu, para desainer dari cd-rom harus menciptakan berbagai jenis bahasa sinematik di mana berbagai strategi, seperti gerak diskrit, loop, dan superimposisi-sebelumnya digunakan dalam sembilan belas presentasi gambar bergerak abad, abad kedua puluh animasi, dan garde tradisi avant dari cineme grafis, yang diterapkan pada gambar foto atau sintetis m illusionism bahasa ini sinematik disintesis dan estetika kolase grafis, dengan heterogenitas karakteristik dan diskontinuitas. yang fotografi dan grapic tersebut, bercerai saat bioskop dan animasi ketika cara separe mereka bertemu lagi pada layar komputer.


NEW MEDIA AND VISUAL CULTURE by YUDA



Pada tahun 1984 novelnya, Neuromancer, William Gibson menciptakan istilah 'dunia maya' dan menawarkan nya  visi dunia yang immersive virtual. Beberapa dua puluh tiga tahun kemudian, dalam novelnya terbaru (Negara Spook, 2007), terangsang oleh Virtual Reality atau 'VR'. Dengan sedikit tidak percaya dia ingat bagaimana, di digital muncul budaya awal 1990-an, janji berinteraksi dengan orang lain di shared 3-D dunia adalah titik berbicara seperti pembaruan  internet. Dia menulis:  3-D dunia akan diakses melalui kepala-mount display. Idenya adalah untuk menempatkan pengguna harfiah dalam komputer-menciptakan dunia maya ke dunia nyata, di mana dia bisa bergerak dan melihat dan
mendengar kejadian di dalam realitas alternatif penuh dimensi dan memiliki sensasi yang di dunia lain (dunia maya). Mata adalah organ utama masuk ke dunia lain tersebut, meskipun sentuhan, gerak dan suara semua juga terlibat. VR sebagai 'media', menunjuk sejumlah faktor yang memberikan jeda untuk berpikir. Kami berpendapat bahwa beberapa analisis yang cermat diperlukan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam pengembangan dari VR(virtual reality)  teknologi dan kondisi sosial untuk penggunaannya .
Dalam virtual reality kita memiliki contoh dari 'media baru' yang dulunya sebagai menyerap dan hyped sebagai Internet  tetapi, tidak seperti Internet dan WWW, sekarang virtual reality bukan hanya di jaringan internet saja tetapi dunia maya yang bisa di tampilkan di dunia nyata ,Namun demikian, sepanjang tahun 1990-an, sedikit dapat dilaksanakan telah pikiran dan imajinasi teknologi, wartawan, seniman, sutradara film, atau akademisi sebanyak'VR'. Bagaimana kita untuk menjelaskan ini memudarnya kepentingan  ini 'naik dan turun' dari Virtual Reality.

lebih akurat untuk melihat VR sebagai contoh utama dari teknologi (atau kumpulan teknologi) adalah tahap di mana pengembangan dan investasi sedang berlangsung untuk berbagai alasan spekulatif. Namun, apakah teknologi manfaat status dari 'media' visual, dalam diterima secara luas
rasa sosial, terbuka untuk pertanyaan. Sebuah cara penting untuk memahami media adalah sebagai seperangkat sosial, kelembagaan dan estetika (serta teknologi) pengaturan untuk membawa dan mendistribusikan informasi, ide, teks, dan gambar. Immersive VR tidak memiliki pola institusional tegas menetap . distribusi, pameran atau penggunaan dan untuk alasan ini sulit untuk menggambarkan sebagai media dalam sepenuhnya social akal. Sebuah media lebih dari teknologi itu tergantung pada, praktek.
media dalam pengertian ini. dengan kata lain, itu akan menjadi bentuk komunikasi sosial dan
representasi dalam cara radio, bioskop atau televisi. Kami telah dibahas secara singkat keyakinan bahwa immersive atau simulational VR akan berfusi dengan formulir online pada waktu mendatang untuk menjadi seni dan teknologi.
Budaya virtual dan visual yang
Rumit 'kepala set' mungkin telah surut namun Nintendo Wii baru permainan computer
menemukan berputar pemain dan menerjang atletis dalam ruang domestik mereka dengan segera
dan terkoordinasi efek berlangsung di lapangan tenis simulasi atau lapangan bisbol. semua ini
contoh mungkin lebih lemah ('takut' dalam istilah RU Sirius) daripada immersions dan simulasi
dijanjikan oleh 'menampilkan kepala dipasang' atau CAVE lingkungan Virtual Reality.
Mereka tetap hadir kita dengan visual (dan kadang-kadang haptic) pengalaman yang menarik
deskripsi 'virtual'. Selama dua puluh tahun terakhir atau lebih, ada beberapa dramatis
perubahan dalam cara bahwa gambar yang dihasilkan, dengan cara kita bertemu dan mengaksesnya, dan dalam jenis hubungan yang kita miliki kepada mereka. Fakta bahwa kita tidak tenggelam dalam virtual dunia saat memakai gaya lama kepala-set dan retro data-sarung tangan tidak berarti bahwa virtual (sebagai kualitas atau modus pengalaman) belum menjadi karakteristik penting dari visual yang
budaya. Ini mundur dari 'VR' meskipun, itu tetap penting karena virtual (seperti dalam virtual
'dunia', 'ruang', 'lingkungan') berlimpah di media kontemporer dan budaya visual. kita
hanya perlu memikirkan mendalam kualitas videogame yang memiliki titik orang pertama ponsel pandang atau menggunakan avatar, yang keduanya memungkinkan kita untuk proyek ke dan bergerak 'dalam' permainan.
Dalam dunua IMAX bioskop yang mengisi bidang kita visi, pusaran efek khusus dan simulasi
berita studio televisi kontemporer dengan ruang yang mendalam dan permukaan berkilau menampilkan video yang diprogram, tanda-tanda, dan gambar pusat perbelanjaan atau pusat kota metropolitan yang semua tapi menyembunyikan atau melarutkan (dan dimaksudkan untuk membubarkan) arsitektur fisik yang mendukung mereka , jaringan Webcam pemantauan ruang publik, online gambar-bank dan galeri maya dll . IMAX dan pengalaman mendalam Daya tarik dari IMAX bioskop terletak terutama dalam teknologi tontonan. The IMAX 70-mm film diproyeksikan ke layar 60-kaki tinggi, merendam lapangan penonton visi dengan highresolution gambar. Namun teknologi yang memberikan pengalaman ini secara visual mendalam di waktu yang sama aturan keluar lainnya mapan kode realis. Karena kesulitan praktis
framing dekat, film IMAX cenderung tidak menggunakan tembakan-tembakan terbalik konvensi untuk menggambarkan dialog pusat identifikasi penonton dengan karakter-driven narasi  VR seperti melewati layar film untuk memasuki dunia fiksi dari "film"', dan memasuki lingkungan virtual seperti 'mampu berjalan melalui TV seseorang atau komputer, melalui titik hilang atau pusaran dan menjadi bidang tiga dimensi dari symbol



kemudian visual reality yang ssaat ini sedang buming didunia maya Google Glasses . Sebastian Thrun, salah satu tokoh pengembang di perusahaan Google, dalam sebuah acara talkshow “The Charlie Rose Show”. Penampilan Thrun bersama dengan purwarupa Google Glass tersebut kembali berhasil membuat sensasi tersendiri di dunia teknologi. Dalam acara talkshow tersebut, Thrun kerap menjelaskan tentang kekayaan fitur yang tersedia di Google Glasses. Ia juga berdiskusi dengan sang pembawa acara mengenai kemampuan kacamata tersebut untuk membantu kita mengirim email, sekaligus terhubung dengan akun Google Plus untuk melakukan aktivitas berjejaring sosial
Namun di kesempatan tersebut, Thrun membuat sebuah aksi yang terbilang membawa kejutan. Di tengah sesi acara, Thrun mengambil kesempatan untuk merekam satu gambar foto saat diwawancarai oleh Charlie Rose. Cara yang ia lakukan juga unik. Thrun hanya menekan satu tombol di kacamata futuristis tersebut, lalu menganggukan kepalanya untuk membagikan foto tersebut lewat akun Google
Thrun mengatakan bahwa sistem augmented reality atau membawa dunia digital ke dunia nyata bukanlah kemampuan dari Google Glass yang sebenarnya. Ia menyebutkan bahwa kemampuannya untuk berinteraksi dengan teknologi tanpa sentuhan tangan adalah kekuatan kacamata tersebut.
“Mudahnya, kita bisa melakukan aktivitas yang kita suka, seperti memotret, tanpa melibatkan tangan kita,” ucapnya seperti dikutip Oktomagazine dari Cnet. “Saya tinggal mengangguk dan sekarang foto tersebut bisa dilihat oleh teman-teman saya (di Google Plus).”
Ini memang bukan kali pertama Google Glasses melakukan pernyataan publik. Sebelumnya, Sergey Brin juga sempat mengenakan kacamata canggih ini dalam sebuah acara pengumpulan dana yang dilangsungkan di San Francisco pada bulan Maret 2012 lalu. Tetapi, ini adalah kali pertama Google berdiskusi mengenai kemampuan-kemampuan dari kacamata tersebut di media televisi. Thrun juga mendiskusikan tentang berbagai potensi yang dimiliki oleh Google Glasses. Kepala pengembang di dalam proyek kacamata futuristis tersebut, menyebutkan bahwagadget ini bisa menuliskan email sesuai dengan perintah suara yang kita berikan. Selain itu, alat canggih tersebut juga mampu membacakan email yang ditujukan kepada kita.
“Ketika saya mendapatkan email, Google Glasses akan membacakan pesan tersebut. Secara umum, fasilitas ini bisa membebaskan saya,” jelas Thrun yang juga berposisi sebagai ahli artificial intelligence dalam proyek mobil otomatis Google. Namun hingga saat ini, Thrun menyebutkan bahwa kemampuan augmented reality yang digadang-gadangkan pihak Google, masih belum bisa digunakan secara maksimal karena sistem tersebut belum mampu mendukung interaksi antar pengguna.
Masih belum jelas sejauh mana Google telah mengembangkan proyek ambisius tersebut, tetapi gadget ini sepertinya layak untuk terus kita tunggu kehadirannya .




tugas ptinw kelompok 7 yuda participatory culture

Sabtu, 01 September 2012

wah udah lama nih ga buka buka blog ane hehehe , sampe ada sarang laba laba dimana mana wkwkwkwk, emm btw gw abis workshop nih di kampus tercinta ane , kampus gunadarma , tapi ane workshopnya di j2 gan tempatnya ga jauh dari lokasi j1 . lokasi j2 itu ada di deket samping kolam renang jaka permai , ya malau terlihat besar namun terlalu sepi gan , karna tempat ini hanya untuk kursus dan workshop saja jadi jarang digunakan , namun begitu gunadarma tetep jadi kampus tercinta ane hehehe :D

Kamis, 07 Juni 2012

tugas 3 kesimpulan dari riset di kawasan tanah abang



                tugas 3  kesimpulan dari riset di kawasan tanah abang  

 

 

 
1. Uraikan peran kelompok masyarakat yang ada di kawasan Tanah Abang berdasarkan lokasi/objek amata saudara?
Peranan kelompok masyarakat yang ada di tanah abang saya simpulkan setelah survei lokasi perannya saling terkait dan berhubungan dimana masyarakat disana hidup berdampingan tanpa ada yang membeda bedakan ras , suku , dan agama sehingga membuat suasanya aman di lokasi tersebut , dan juga mereka tidak saling bermusuhan karena dagangan / bisnis mereka sama dengan tetangga sebelah namun justru membuat mereka saling terikat yang dalam arti saling berhubungan baik satu dengan yang lain sehingga menciptakan atmosfir yang nyaman bagi pembeli yang berkunjung di tanah abang.

2. Apa pendapat anda tentang perkembangan kawasan Tanah Abang yang ada lihat!
Kalau saya lihat tanah abang ini sudah cukup modern dimana tata pasar yang rapih yang berada di dalam mall nya dimana setiap lantai memiliki tempatnya tersendiri dan sudah difasilitasi dengan AC dan ATM , dan diluar mall sendiri sekarang banyak sekali pedagang kaki lima yang membuka usaha di pinggir jalan hal ini dikarnakan rumah penduduk yang berdekatan dengan tanah abang dan banyak orang yang melalui jalan tersebut sehingga membuat penduduk sekitar tanah abang membuka usaha tekstil maupun membuka tempat makan , namun  hal ini  di tanah abang tidak didukung dengan fasilitas parkir yang memadai dimana banyak  kekurangan  lahan  parkir ditanah abang akibat dari banyaknya orang yang datang ke tanah abang.

3. Apa yang menarik dari kawasan Tanah Abang?
Yang menarik dari tanah abang adalah dimana ditanah abang ini di dalamnya banyak sekali berbagai konveksi sehingga banyak variasi dan model model yang berbeda sehingga orang orang tidak cepat bosan dan terpaku dengan model yang itu itu saja ,dengan adanya fasilitas lift dan eskalator sehingga pembeli dapat dengan mudah ke tempat belanja dengan nyaman tanpa perlu bersusah payah ke satu tempat ketempat yang lain. dan ditanah abang ini merupakan pasar terbesar se asia tenggara , didalam tanah abang ini kita juga bisa mendapatkan harga miring alias murah sehingga banyak orang orang yang ingin Resaler datang tanah ketanah abang untuk membeli barang dalam jumlah banyak untuk dijual kembali.




Senin, 23 April 2012

Tugas ibd ke 2 tanah abang by Yuda 1ia18

            Kali ini saya ditugas untuk mensurvei orang orang perantau yang ada di tanah abang ,pada hari minggu tanggal 22 april 2012 saya pergi kelokasi tanah abang , lalu selanjutnya setelah tiba ditanah abang saya mencari orang yang sekiranya dapat saya wawancarai . kemudian ,perjalanan dalam menyelusuri tanah abang pun dilakukan dan saya pun bertemu dengan pemilik kios yang berjualan didalam tanah abang ,didalam tanah abang saya bertemu dengan seorang ibu ibu yang menawarkan baju kepada  saya , lalu saya pun menghampiri ibu tersebut  kemudian saya meminta izin kepada pemilik toko  untuk mewawancarai  , ternyata ibu tersebut adalah pemilik toko  lalu setelah itu ibu tersebut setuju untuk diwawancarai  oleh saya. namanya ibu ingelia , seorang perantau yang berasal dari pulau seberang yaitu kalimatan , saat ini dia berjualan baju – baju kemeja remaja , ibu ingelia beralamat di jalan duri selatan 2 jembatan 5 RT04/02 nomor 60CC daerah jakarta pusat . ibu angelia merupakan seorang perantau dari daerah kalimantan, awal kedatangan ibu angelia ke tanah abang adalah dikarnakan di daerah tanah abang terdapat saudaranya yang menetap di tanah abang , berawal dari usaha konveksinya ibu angelia berniat untuk membuka bisnis baju kemeja remaja , ia membuka kiosnya di blok A lantai  SLG los E no.102 yang ia beri nama pesona collection . alasan ibu angelia berjualan baju adalah karena dahulunya ibu angelia pernah mempunyai usaha konveksi.  ibu angelia berperan memegang penuh kios yang didirikan nya sendiri baik mengatur maupun yang lain , meski ibu angelia seorang pendatang dari kalimantan yang beretnis tionghoa tetapi itu tidak menjadi penghalang buat ibu angelia dengan pedagang yang lain yang dominan perantau ,justru malah baik dengan pedagang yang lain , untuk saat ini ibu angelia belum memiliki seorang pegawai namun terkadang anaknya ikut membantu usaha yang ditekuni oleh sang bunda. Haparan kedepan ibu angelia adalah agar usahanya bisa tambah maju serta ingin usahanya bisa berkembang banyak dan bisa merekrut pegawai .


Daftar Pertanyaan:
1           
2    Nama    : angelia   
3    Daerah Asal    : kalimantan   
4    Jenis Usaha/ Kegiatan    :  pakaian kemeja remaja   
5    Alamat        
    Kelurahan    : jl.duri selatan 2 jembatan 5   
    Rt /Rw    : 04 / 02   
    Nomer Rumah    : 60cc   
6    Awal kedatangan ke kawasan Tanah Abang?
    Berasal dari kalimantan , ditanah abang terdapat saudaranya jadi ia merantau ke tanah abang.
   
   
   
7    Alasan usaha?
     Karena dahulu punya usaha konveksi sehingga meneruskannya di tanah abang
   
   
   
8    Peran dalam kegiatan usaha?
     Sebagai pemilik kios , dan yang mengelola semua barang yang ia jual
   
   
   
9    Hubungan dengan masyarakat satu daerah?
    Baik baik saja dengan daerah sekitar tanah abang yang domilisinya banyak yang dari perantau .
   
   
   
10    Bagaimana kekerabatan/hubungan dengan para pekerja?
    Berhubungan dengan baik antara pekerja/ penjual di kios yang lain.saling menghargai dan saling mengormati satu sama lain.
   
   
   
11    Harapan kedepan?
    Harapannya usahanya bertambah maju , dan berkembang serta buka cabang baru dan dapat merekrut pegawai.


- hasil foto dengan kamera saya   bu ingelia dan saya  & dan foto didalam tanah abang -






  
      
- bukti video wawancara saya -

http://youtu.be/O2J-Hbhbd3g

Selasa, 20 Maret 2012

sejarah tanah abang by yuda


Sejarah  tanah abang

Pasar Tanah Abang dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia sebagai pusat perdagangan tekstil terbesar di kawasan Asia Tenggara. Sejarah berdirinya Pasar Tanah Abang diawali pada tangal 30 Agustus 1735, Justinus Vinck, orang Belanda yang kaya raya mendapatkan ijin dari Gubernur Jendral Abraham Patram untuk membangun sebuah pasar. Pasar tersebut yang kini dikenal sebagai pasar Tanah Abang dan Pasar Senen (dulunya dikenal sebagai Weltervreden). Ijin yang diberikan saat itu untuk Pasar Tanah Abang sebagai tempat berjualan tekstil serta barang kelontong dan hanya buka setiap hari Sabtu. Sedang Weltervreden (Pasar Senen) untuk berjualan sayur mayur dan hanya buka setiap hari Senin.

Pada tahun 1740 terjadi pembantaian warga Cina dan Pasar Tanah Abang terbakar. Pada tahun 1881 Pasar Tanah Abang kembali dibangun, dan yang tadinya hanya buka pada hari Sabtu ditambah dengan hari Rabu, sehingga pasar Tanah Abang buka 2 kali seminggu. Pasar Tanah Abang terus mengalami perbaikan hingga akhir abad-19 dimana bagian lantai mulai dikeraskan dengan pondasi adukan. Pada tahun 1913 kembali dilakukan perbaikan Pasar Tanah Abang. Pada tahun 1926 pemerintahan Kotaraja Batavia mulai melakukan pembangunan secara permanen. Bangunan pasar mulai dibentuk dari 3 los panjang dengan dinding bata dan beratap genting.
Pasar Tanah Abang semakin berkembang setelah dibangun Stasiun Tanah Abang. Di tempat tersebut mulai dibangun tempat-tempat seperti masjid Al Makmur dan Klenteng Hok Tek Tjen Sien yang keduanya seusia Pasar Tanah Abang itu sendiri.
Nama Tanah Abang mulai dikenal ketika seorang kapten Cina bernama Phoa Bhingam kepada Pemerintahan Belanda untuk membuat sebuah terusan pada tahun 1648. Penggalian terusan ini kearah selatan sampai dekat hutan. Kemudian dipecah menjadi dua bagian yaitu daerah timur sampai di kali Ciliwung dan ke arah barat sampai kali Krukut. Terusan ini bernama Molenvliet, berfungsi sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil bumi dengan mempergunakan perahu ke arah selatan sampai dekat hutan. Dengan adanya terusan tersebut dapat memperlancar hubungan dan perkembangan daerah kota ke selatan.Bahkan hingga dewasa ini jalan-jalan yang berada di sebelah kiri dan kanan terusan itu merupakan urat nadi yang menghubungkan jalan Lapangan Banteng, Merdeka, Tanah Abang dan Jakarta Kota.

            Daerah selatan kemudian muncul menjadi daerah perkebunan yang diusahakan oleh tuan tanah orang Belanda dan Cina. Phoa Bhingam sendiri memiliki perkebunan tebu beserta dengan tempat penggilingannya yang berada di daerah Tanah Abang. Selain itu juga para tuan tanah Belanda memiliki beberapa daerah perkebunan, antara lain kebun kacang. Sebab minyak kacang merupakan bahan komoditi yang laris. Disamping itu mengusahakan kebun jahe, kebun melati, kebun sirih, dan lainnya yang kemudian masih berbekas dan menjadi nama wilayah seperti sekarang masih dipakai orang. Karenamelimpahnya hasil-hasil perkebunan di daerah tersebut, timbullah suatu gagasan dari Justinus Vinck untuk mengajukan permohonan mendirikan sebuah pasar atas tanah miliknya di daerah Tanah Abang dan daerah Senen. Setelah mendapat izin dari Pemerintah Belanda melalui Gubernur Jenderal Abraham Petrus, pada tanggal 30 Agustus 1735 Justinus Vinck membangun dua buah pasar, yaitu Pasar Tanah Abang dan Pasar Senen (Weltevreden). Peranan kali Krukut yang berada di dekat Pasar Tanah Abang menjadi penting dan ramai dikunjungi oleh perahu-perahu yang memuat barang-barang yang akan dijual ke Pasar Tanah Abang.

            asal-usul nama dari Tanah Abang. Mengenai nama asal dari Tanah Abang sejarahnya masih diragukan. Namun ada dua pendapat mengenai nama tersebut yang penulis catat, yaitu pada waktu pasukan Mataram menyerang kota Batavia pada tahun 1628, mereka mengadakan serangan kearah kota melalui daerah selatan yaitu Tanah Abang. Mereka mempergunakan tempat tersebut sebagai pangkalan, karena tempat tersebut merupakan tanah bukit,sedang disekitarnya terdapat daerah rawa-rawa dan kali Krukut. Karena tanahnya merah, maka mereka menyebutkan tanah abang dari bahasa Jawa yang artinya merah. Selain itu adapula yang mengartikan nama Tanah Abang dari kata "abang dan adik" yaitu dua orang bersaudara kakak dan adik. Karena adiknya tidak mempunyai rumah, maka ia minta kepada abangnya untuk mendirikan rumah. Tanah yang ditempati disebut Tanah Abang. Menjelang akhir abad 18 keadaan di daerah Tanah Abang mengalami perubahan. Muncul beberapa rumah mewah yang dibangun oleh orang-orang Belanda dan Cina. Di sekitar rumah mereka terdapat rumah-rumah penduduk yang bangunannya masih sederhana. Sebagian besar dari mereka bekerja di rumah-rumah orang Belanda dan Cina sebagai pembantu, tukang kebun dan penjaga malam.

            Seorang tuan tanah Cina yang kaya bernama Tan Hu Teng membeli tanah milik pribumi bernama Bapak Gepeng untuk dibangun sebagai tempat peristirahatannya. Karena Bapak Gepeng dikenal sebagai jagoan Tanah Abang, maka Tan Hu Teng mengangkat dia sebagai penjaga rumahnya. Di belakang rumah Tan Hu Teng terbentang sebuah kebun yang letaknya agak menjorok ke dalam, maka tempat tersebut dinamakan Kebun Dalam. Di sebelah selatan kebun, tanahnya agak rendah dan letaknya berdekatan dengan kali Krukut. Oleh karena itu tempat itu disebut Tanah Rendah.

            Peranan kali Krukut pada waktu itu berlipat ganda dan sangat besar manfaatnya bagi penduduk di sekitarnya. Selain berfungsi sebagai sarana transportasi dan rekreasi, juga dipergunakan untuk keperluan sehari-hari penduduk, yaitu untuk mandi, cuci, kakus (MCK). Untuk menjaga kebersihan dan mencegah banjir, Pemerintah Belanda telah membuat pintu air pada tahun 1917.


Di seberang kali tersebut terdapat tempat pemberhentian atau pangkalan sado dan delman. Sambil beristirahat para kusir member makan kudanya di suatu tempat/alat untuk kuda yang disebut kombongan. Kombongan yaitu alat (wadah) yang bentuknya bulat terbuat dari batu dan semen, gunanya untuk tempat makanan ternak. Sekarang kombongan-kombongan tersebut tidak kita jumpai lagi di tempat ini; yang ada hanya nama sebuah daerah yaitu Kombongan. Tidak jauh dari pangkalan-pangkalan sado dan delman, terbentang perkebunan pohon jati yang luas. Penduduk di sekitarnya menyebut daerah itu ialah Jatibaru.

            Adapun nama Kampung Bali disebut demikian karena dahulunya banyak orang-orang Bali yang tinggal di sana. Pada waktu itu Pemerintah Belanda memberikan pangkat kapten kepada kepala kelompok suku-suku bangsa yang ada di Batavia. Masing-masing mendiami perkampungan khusus, sehingga kita mengenal adanya nama Kampung Bali, Kampung Bugis, Kampung Melayu, Kampung Ambon, Kampung Cina, dan lain-lain. Adapun pengaruh dari Suku Bali di Batavia cukup banyak, diantaranya pengaruh terhadap bahasa Betawi (Jakarta). Sampai sekarang masih kita pergunakan sehari-hari, misalnya kata jihad, bianglala, lantas, menyungkun, iseng, ngebet dan lain-lain. Bahkan akhiran “in” misalnya "nungguin dan pegangin" adalah pengaruh bahasa Bali.

            Menjelang akhir abad 19 banyak orang Arab menghuni wilayah Tanah Abang dan sekitarnya. Pada tahun 1920 jumlah orang Arab yang tinggal di daerah Tanah Abang kira-kira sebanyak 13.000 orang. Adapun kesukaan mereka ialah makan daging kambing. Pasar Tanah Abangpun menjadi ramai melayani keperluan kambing. Kegiatan daerah Tanah Abang semakin meningkat dengan dibukanya beberapa buah tempat pemakaman, stasiun kereta api, masjid, dan sebuah wihara atau klenteng.

            Di tengah-tengah kemelut api perlawanan terhadap Jepang, pada bulan Oktober 1945 tentara Sekutu dengan escort kapal-kapal perangnya merapat di pantai Jakarta. Bersama dengan kapal-kapal Sekutu datang pula kapal perang Belanda yang turut serta dengan mereka.

            Pada tanggal 4 dan 5 Oktober 1945, Stasiun Tanjung Priok ditembaki oleh Tentara Belanda dan mereka kemudian mengatur persediaan alat-alat perang dengan dibantu oleh Sekutu. Keadaan di Jakarta semakin genting, karena Belanda melebarkan sayapnya mengadakan pertempuran di beberapa tempat, antara lain Senen, Kramat, Sawah Besar, Pintu Air, Harmoni, Petojo, Gambir, Petamburan, dan Tanah Abang.

            Pertempuran antara pasukan Belanda dengan penduduk daerah Tanah Abang dan Jati Petamburan terjadi di Kampung Karet dekat kuburan. Belanda hendak mencoba menduduki kantor cabang polisi dengan maksud memutuskan hubungan dengan daerah-daerah lain. Walaupun pasukan Belanda memiliki persenjataan yang lengkap, namun penduduk yang didukung oleh para pemuda tidak gentar menghadapi mereka. Hanya dengan modal keberanian, akhirnya Belanda dapat diusir dari daerah Karet dan mengundurkan diri ke daerah Jembatan Tinggi Jati Petamburan. Di sana pasukan Belanda dipecah menjadi dua bagian, yaitu sebagian menuju daerah Tanah Abang dan sebagian lagi menuju daerah Jati Baru. Tetapi setiba di Gang Thomas, mereka diserang oleh penduduk dan banyak yang tewas serta senjatanya dapat dirampas.

            Pada tanggal 20 Nopember 1945 berkobar kembali pertempuran di daerah Jati Petamburan, Karet, dan Jati Baru. Pada waktu itu kira-kira pukul 4.30 pagi, tentara Belanda mengadakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap setiap penduduk yang lewat Jembatan Tinggi. Pada waktu mereka menggeledah, para pemuda pejuang tidak memberikan perlawanan. Setelah agak jauh dari tempat tersebut, mereka melemparkan granat dan tembakan ke arah Jembatan Tinggi, sehingga suasana menjadi rusuh. Para pemuda dari Tanah Abang, Kampung Bali, dan Jati Petamburan bergabung menjadi satu menyerang konvoi mobil Belanda yang sedang patroli. Di kedua belah pihak banyak yang tewas. Namun demikian bagi para pemuda peristiwa itu merupakan cambuk untuk membakar semangat mereka. Belandapun tidak tetap diam untuk menghadapi mereka, lalu disewanya mata-mata untuk mengawasi gerak-gerik para pemuda dan penduduk.

            Bapak Misnan dari daerah Kampung Bali menyamar sebagai tukang cuci mobil di markas Sekutu 'Royal Air Forces' (RAF) yang bertempat di rumah bekas tuan tanah di daerah Tanah Abang Bukit. Karena mendapat kepercayaan dari mereka, maka Bapak Misnan berhasil mencuri dokumen nama orang-orang yang akan ditangkap dan beberapa pucuk senjata. Segera ia hubungi orang-orang yang ada dalam dokumen tersebut dan menyuruhnya segera meninggalkan rumah. Berkat usahanya maka mereka berhasil diselamatkan. Penjagaan markas Sekutu semakin diperketat. Setiap orang yang lewat tempat tersebut diperiksa dan digeledah, menyebabkan bencinya penduduk terhadap Sekutu semakin menjadi.

            Pada suatu malam para pemuda dari Kampung Bali dan Kebon Dalem sudah bersiap-siap akan menyerang markas tersebut, tetapi untunglah datang seorang sesepuh kampung yang menasehati mereka supaya jangan melakukan tindakan tersebut, karena sangat berbahaya dan mengancam jiwa penduduk yang ada di sana.

            Polisi militer Belanda tidak berani lagi mengadakan patroli di daerah Kampung Bali, karena di sana bersarangnya komplotan pemuda pemenggal kepala yang dipimpin oteh Bapak Ramdani. Hampir setiap malam terjadi pembunuhan terhadap tentara Belanda dan mata-matanya. Mereka dikubur di Jalan Kampung Bati Gang V.

            Bapak Misnan beserta kawan-kawannya bersatu dengan tentara Sekutu India Muslim mengadakan serangan ke markas Belanda yang berada di Jalan Taman Kebon Sirih dan berhasil merampas 4 pucuk senjata LE dan 20 buah granat tangan. Kemudian Bapak Misnan melarikan diri ke daerah Cikampek karena jiwanya terancam. Beliau menggabungkan diri dengan pasukan Tentara Keamanan Rakyat dan diberi tugas untuk mencegah tentara Belanda yang akan pergi ke Bandung.

            Di daerah Jati Petamburan, Pal Merah, dan Slipi, keamanan wilayah dipegang oleh Barisan Pelopor dan Barisan Keamanan Rakyat yang dipimpin oleh Bapak Muntaco dan Achmad Dera. Markas mereka terletak di Jalan Jati Petamburan No. 4. Di gedung ini sering diadakan pertemuan para tokoh pejuang dan rapat rahasia untuk mengatur siasat dalam menghadapi Belanda. Disini pula diadakan Pengadilan Tinggi Barisan Keamanan Rakyat, tempat tentara Belanda yang ditangkap dihukum mati dan dikubur di halaman gedung tersebut.

            Pada masa lampau orang Betawi asal Tanah Abang mata pencariannya ialah pedagang keliling, berjualan buah-buahan, baju, dan kue. Adapula mereka yang bekerja pada percetakan orang Belanda 'Garda Internatio'. Disamping itu ada juga yang menjadi tukang sado (delman) dan pencarian lainnya yaitu menderap padi. Jika mereka akan berangkat, terlebih dahulu berkumpul di dekat pohon besar yaitu pohon rengas. Mereka menyewa perahu kepada kumpi atau buyut yang dikenal dengan nama Haji Duit.

            Dengan melalui kali Banjir Kanal (Kali Malang) mereka pergi menderap di Bekasi, Kebayoran Lama, Slipi, dan Srengseng. Hasil dari menderap mendapatkan bawon (ikat padi). Cara mendapatkannya yaitu setiap 5 ikat padi mendapatkan bawon 1 ikat. Pada umumnya bawon itu lebih besar dari ikatan biasanya. Sifat mata pencarian itu musiman, hanya pada waktu panen padi. Mereka juga menjual air yang berasal dari sumur bor milik Haji Romli, dijual ke kota, ke perusahaan kecap, toko-toko dan rumah-rumah penduduk dengan harga Rp 2,50 untuk 21 pikul. Ada pula yang berjualan kembang dan kambing.

Bagi pendatang dari Bima dan orang-orang Bali yang diasingkan mengusahakan kacang dan jahe. Sedangkan orang-orang yang datang dengan perahu dari pasar ikan membawa ikan dan mangga Indramayu. Sepulangnya dari Tanah Abang membawa rumput untuk makan kuda.

Akan tetapi mata pencarian semacam itu tidak dapat bertahan, karena perkembangan penduduk yang sangat pesat, terutama setelah urbanisasi dari daerah-daerah lain di Indonesia berdatangan ke Jakarta. Kampung Tanah Abang tidak luput menjadi sasaran para pendatang yang ingin mengadu nasib di Tanah Abang. Mata pencarian mereka sekarang beralih menjadi pedagang, buruh, pegawai negeri maupun swasta, dan lain sebagainya.

Usaha lain di samping dagang, penduduk Tanah Abang Kampung Bali membuat kerajinan tangan, seperti tas dan sepatu. Usaha mereka boleh dikatakan tumbuh dengan baik. Kesulitan para pengrajin itu ialah tempat yang tidak memenuhi syarat.

Tanah abang saat ini

Pasar Tanah Abang saat ini terdiri dari 3 wilayah gedung yang biasa disebut Tanah Abang Lama, Tanah Abang Metro, dan Tanah Abang AURI. Tanah Abang Lama terdiri atas beberapa blok diantaranya adalah Blok A, B dan F. Masing-masing blok ini terdiri dari kios-kios. Tanah Abang AURI terdiri atas beberapa blok diantaranya adalah A, B, C, D, E, F, AA, BB, CC. Blok-blok yang berada di Tanah Abang AURI adalah kumpulan ruko ynag menjual tekstil, kecuali untuk blok E yang berupa kios-kios yang menjual pakaian dalam dalam bentuk grosir maupun eceran.
Saat gubernur Ali Sadikin memimpin Jakarta pada tahun 1972, Pasar tanah Abang dibangun menjadi 3 lantai yang terdiri 4 blok dan berpendingin ruangan (AC).
Kini Pasar Tanah Abang selain dikenal sebagai pusat grosir kain, juga dikenal sebagai pusat grosir pakaian pria, wanita & anak, grosir busana muslim, grosir baju kebaya & fashion impor, grosir sprei, tas wanita, mukena dan masih banyak produk tekstil lainnya.
Di Blok A Tanah Abang ini memang banyak menjual bahan kain, batik, kebaya pernikahan, baju muslim, baju jas pria, sepatu, serta grosiran tas yang tersebar di 12 lantai. Apabila sudah lelah berbelanja, di Lantai 8 tersedia food court luas yang nyaman tempat restoran-restoran juga fast food ternama dengan berbagai pilihan.

Seiring dengan perkembangannya, Pemda Jakarta membangun Pasar Tanah Abang menjadi pusat grosir yang modern. Pasar Tanah Abang menjadi gedung pusat grosir berlantai 12 yang megah, modern dan nyaman dilengkapi dengan pendingin udara. Kini jumlah kios di Pasar tanah Abang telah lebih dari 10.000 kios.
Ditanah abang saya juga sempat mewancarai salah satu bapa bapa penjual kerudung yang berada  di Blok F2 lantai 5,di depan Stasiun Tanah Abang dan jalan menuju blok F , orang yang saya wawancarai bernama bapa hendra mulyawan, beliau merupakan pengusaha yang merantau dari jawa, berhubung waktu itu kios tidak ramai maka saya pun memberanikan diri untuk memulai percakapan.

Saya (Y)
Pa hendra(H)

(Y) : permisi pa maaf mengganggu aktivitas dan pekerjaan bapa, emm... bolehkah saya ngombrol sebentar sama bapa?
(H) : ada perlu apa ya?
(Y):  jadi gini pa, saya yuda , dari universitas gunadarma bekasi sedang ada tugas ingin mencari informasi yang ada di tanah abang, emm... bersediakah bapa untuk saya wawancarai sebentar?
(H): oh begitu ya silahkan de , apa yang ade ingin tanyakan?
(Y): oh ya maaf nama bapa siapa ya?
(H): nama saya hendra
(Y) : oh pa hendra , emm .. pekerjaan bapak disini sebagai apa ya pa?
(H): saya penjual kerudung jilbab dan juga penjual peralatan solat wanita de
(Y):ohh begitu klo boleh tau asal bapa asli dari jakarta atau merantau ?
(H) : hemm ... asal saya dari kota semarang , saya merantau ke jakarta karena ingin mengadu nasib ke jakarta bersama teman saya .
(Y): oh jadi bapa dari kota semarang ya ... lalu sudah berapa lama bapa tinggal dijakarta atau berjualan di tanah abang ini?
(H) : emm kira – kira sekitar tahun 2008 ya klo ga salah segitu sudah 4 tahun saya menetap dijakarta di daerah tanah abang ini .
            Tak lama kemudian ada seorang pembeli yang membeli barang pa hendra sehingga pembicaraan kami pun menjadi terpotong , karena tak enak berlama lama menanyakan banyak hal ke pa hendra yang sibuk melayani pelanggan maka saya pun pamit dengan pa hendra.
(Y): pa ... pa hendra sekian dlu ya pembicaraan kita , makasih banyak ya pa atas kesediaan waktu bapa untuk saya wawancarai
(H): iya gapapa de , bapa juga ga sibuk sibuk banget ini hahahaha.

Demikian lah percakapan saya dengan penjual perlengkapan muslimah di tanah abang yang luas ini , banyak sekali percampuran budaya dan etnik yang berbaur menjadi satu ditanah abang ini sehingga tak heran bila kita berbelanja di tempat ini banyak sekali etnik yang berbeda dan banyak pula para perantau perantu.